GUBERNUR SUGIANTO SABRAN : BUMI PANCASILA DAN KALTENG BerAKHLAK SATU TARIKAN NAPAS ANTARA NIAT, PERBUATAN DAN TINDAKAN UNTUK MEMBANGUN KALTENG

Kalteng-- MKNews-Momentum bulan ramadhan menjadikan  landasan Gubernur Kalteng untuk menggaungkan dan membumikan “Kalteng BerAKHLAK Penuh Dengan KeBERKAHan” 

Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan agar diseluruh penjuru wilayah Kalimantan Tengah. Kegiatan membumikan menggaungkan Kalteng BerAKHLAK Penuh Dengan KeBERKAHan melalui media cetak dan elektronik serta media sosial, hingga media luar ruang seperti spanduk dan Baliho.

Gerakan membumikan Kalteng BerAKHLAK ini diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, yang memandang bahwa AKHLAK dalam setiap sektor kehidupan adalah hal yang relevan sepanjang zaman.“Kenapa kita gaungkan ini, karena seyogianya AKHLAK menjadi landasan kehidupan manusia, sipapun dia, apapun pekerjaannya AKHLAK harus dikdepankan.

 Tidak cukup ASN BerAKHLAK, tapi bagi kita semua, Akhlak harus menjadi budaya kerja, sehingga dengan demikian, akan meminimalisir perbuatan tercela, untuk itu saya mencanangkan Kalteng BerAKHLAK Penuh Dengan KeBERKAHan” ucap Sugianto kepada MMCKalteng di Istana Isen Mulang, Minggu (10/04).

Lebih lanjut Sugianto Sabran menyinggung julukan Kalimantan Tengah sebagai Bumi Pancasila yang sudah dicanangkan oleh para pendahulu, menurutnya tentu itu bukan slogan belaka tapi sarat dengan makna yang teramat dalam, terutama bagaimana implementasinya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
“ Menyandang julukan Bumi Pancasila itu bukan suatu yang ringan, apalagi julukan itu satu-satunya bagi Provinsi di Indonesia.

 Untuk itu saya melihat perlu implementasi dari pengejawantahan Bumi Pancasila, maka yang paling tepat menurut saya adalah bagaimana membumikan Kalteng BerAKHLAK, jadi Bumi Pancasila dan Kalteng BerAKHLAK adalah satu tarikan napas, satunya niat, perbuatan dan tindakan dalam membangun Kalimantan Tengah untuk mewujudkan Kalteng Makin Berkah” tandasnya.

Masih menurut Sugianto, Semua nilai-nilai yang terkandung dalam Lima Sila Pancasila bermuara kepada Akhlak, jika semuanya dilandasi Akhlak maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan damai dan sejahtera.
“Orang berakhlak tidak akan menelantarkan kaum miskin, orang berakhlak tidak akan merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi, orang berakhlak tidak akan melakukan korupsi, orang berakhlak tidak akan menindas sesamanya” Ujar Sugianto penuh semangat.

Disinggung pernyataan Gubernur Sugianto Sabran pada pembukaan Musrenbang tanggal 7 April 2022 lalu yang menyuarakan ketidakadilan pemerintah pusat untuk daerah, Sugianto membenarkan kekecewaannnya. Menurutnya Kalteng yang melimpah sumber daya alamnya, hanya mendapatkan sedikit manfaat untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.

“Begitu saya dipercayakan jadi Gubernur Kalimantan Tengah sejak   periode pertama maupun, seketika itu saya telah mewakafkan hidup saya untuk membangun Kalimantan Tengah dengan nawaitu yang tulus. 

Satu hal yang membuat saya gerah dan kecewa, saya berada di sekeliling sumber daya alam yang melimpah, tapi sumber daya alam itu belum mampu mensejahterakan rakyat , dikarenakan mekanisme dan regulasi yang tidak berpihak kepada daerah. Keadaan sperti ini menurut saya tidak akan terjadi, jika semua elemen bangsa ini menjadikan akhlak sebagai landasan, terlebih dalam hal kekuasaan” keluhnya. 

Namun demikian, Sugianto Sabran tidak berdiam diri dan tidak terjebak dalam keadaan , apalagi perekonomian dihantam oleh pandemi covid 19. 

Berbagai terobosan seperti Food Estate, pembangunan kawasasn Tambak Udang vaname, membangkitkan perekonomian melalui UMKM dan sebagainya telah ia lakukan agar perekonomian Kalteng  tetap survive.“ Kita harus bermartabat, artinya kita harus mampu menunjukkan upaya yang kita lakukan untuk mensejahterakan rakyat, meskipun tantangan dan hambatan, onak dan duri harus kita lalui, namun dengan kebersamaan, saya yakin kita akan mampu” ucapnya.

 Sugianto berharap untuk semua elemen masyarakat untuk Bersama-sama saling bahu membahu membangun Kalimantan Tengah  tanpa melihat perbedaan, karena perbedaan menurutnya adalah Berkah.

“ Semua apa yang kita harapkan, sebesar apapun mimpi kita, tidak akan terwujud, apabila orientasi untuk kepentingan pribadi lebih mengemuka daripada kepentingan umum, dan tentu saja kembali saya mengingatkan bahwa landasan kita mengabdi di Bumi Pancasila ini adalah AKHlAK, mari kita wujudkan Kalteng BerAKHLAK Penuh Dengan KeBERKAHAN” pungkasnya. 




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url