Kelompok Tani Hutan Dusun Transbangdep Budi Dayakan Lebah Kelulut (Trigona Itama)
Muara Teweh, MKNews-Kelompok Tani Hutan Dusun Transbangdep, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, setahun belakangan ini membudi dayakan lebah kelulut (trigona itama). Usaha budi daya lebah kelulut ini Kelompok Tani Hutan Dusan Transbangdep dan Karang Taruna bekerja sama dengan PT Hamparan Mulia (HM) dan KPHP Kabupaten Barito Utara.
Seorang pembudi daya lebah kelulut bernama Hadi (30) yang juga merupakan Kepala Dusun ( Kadus) Transbangdep menuturkan, Kamis 04/07/2019 sejak tahun 2018 Ia menggeluti usaha yang sebelumnya dinilai asing bagi warga setempat. Karena selama ini, kelulut- satwa warna hitam senis lebah kecil memang dikenal sebagai binatang liar yang suka bersarang di dalam batang pohon yang memiliki lobang.
Ia," mengakui pertama kali mendapatkan bibit lebah kelulut dikirim dari Pelai Hari Banjarmasin oleh Pak Yamani sekaligus memberikan pelatihan kepada kelompok tani hutan Dusun Transbangdep. Dari situlah awal Ia memulai membudi dayakan lebah kelulut. Dari hasil panen pertama pada bulan Oktober-November 2018 hasilnya sekitar 6 liter madu kelulut dan itu langsung dikirim ke Jepang oleh KPHP Kabupaten Barito Utara," ungkapnya.
Sedangkan untuk panen ke 2 bulan Januari-Februari itu hanya mendapatkan 4 liter, dan yang terakhir di Juni 2019 cuma 3 liter madu kelulut. Itu di sebabkan musim bunga dan buah-buhan yang menjadi makanan utama lebah kelulut itu sudah lewat. Kalau harga yang diberikan oleh pihak Perusahaan Rp 200 ribu per/liternya, akan tetapi kalau kita jual keluar harganya berkisar Rp 600- 700 ribu per/liternya.
Walau harganya dinilai relatif mahal dengan Rp 600 ribu per/liter, persediaan tetap tidak cukup dengan permintaan. Karena madu kelulut diyakini lebih berkhasiat dibandingkan dengan madu lebah biasa, madu kelulut terbukti menyembuhkan penyakit maag dan penyakit lambung lainnya juga mengimbangi kandungan trigiliserda.
Dalam membudi dayakan lebah kelulut ini kita mengalami beberapa kendala, karena sekarang ini kita di bawah nanungan pihak Perusahaan dan KPHP, kalau nantinya kita sudah berjalan mandiri kesulitannya kita harus mendirikan nama perusahaan, nama produk dan pengemasannya. Harapannya Pemerintah dan Intansi terkait bisa mebdukung pengembangan budi daya lebah kelulut, karena kalau dipikir ini salah satu peluang usaha yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Dusun Transbangdep ini. (Led)
Seorang pembudi daya lebah kelulut bernama Hadi (30) yang juga merupakan Kepala Dusun ( Kadus) Transbangdep menuturkan, Kamis 04/07/2019 sejak tahun 2018 Ia menggeluti usaha yang sebelumnya dinilai asing bagi warga setempat. Karena selama ini, kelulut- satwa warna hitam senis lebah kecil memang dikenal sebagai binatang liar yang suka bersarang di dalam batang pohon yang memiliki lobang.
Ia," mengakui pertama kali mendapatkan bibit lebah kelulut dikirim dari Pelai Hari Banjarmasin oleh Pak Yamani sekaligus memberikan pelatihan kepada kelompok tani hutan Dusun Transbangdep. Dari situlah awal Ia memulai membudi dayakan lebah kelulut. Dari hasil panen pertama pada bulan Oktober-November 2018 hasilnya sekitar 6 liter madu kelulut dan itu langsung dikirim ke Jepang oleh KPHP Kabupaten Barito Utara," ungkapnya.
Sedangkan untuk panen ke 2 bulan Januari-Februari itu hanya mendapatkan 4 liter, dan yang terakhir di Juni 2019 cuma 3 liter madu kelulut. Itu di sebabkan musim bunga dan buah-buhan yang menjadi makanan utama lebah kelulut itu sudah lewat. Kalau harga yang diberikan oleh pihak Perusahaan Rp 200 ribu per/liternya, akan tetapi kalau kita jual keluar harganya berkisar Rp 600- 700 ribu per/liternya.
Walau harganya dinilai relatif mahal dengan Rp 600 ribu per/liter, persediaan tetap tidak cukup dengan permintaan. Karena madu kelulut diyakini lebih berkhasiat dibandingkan dengan madu lebah biasa, madu kelulut terbukti menyembuhkan penyakit maag dan penyakit lambung lainnya juga mengimbangi kandungan trigiliserda.
Dalam membudi dayakan lebah kelulut ini kita mengalami beberapa kendala, karena sekarang ini kita di bawah nanungan pihak Perusahaan dan KPHP, kalau nantinya kita sudah berjalan mandiri kesulitannya kita harus mendirikan nama perusahaan, nama produk dan pengemasannya. Harapannya Pemerintah dan Intansi terkait bisa mebdukung pengembangan budi daya lebah kelulut, karena kalau dipikir ini salah satu peluang usaha yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Dusun Transbangdep ini. (Led)