Beredar di Medsos Video Pornografi Diduga Melibatkan Kepala Desa di Kobar


Kotawaringin Barat -MKNews- Dunia maya sempat heboh atas beredarnya video pornografi yang diduga melibatkan seorang kepala desa di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng). Video tersebut berdurasi 1 menit 3 detik. 

Layarnya terskat menjadi dua layar. Layar utama tampak wajah seorang kepala desa berinisial JS dengan tubuh bagian dada telanjang, dan mengekspresikan seolah sedang asyik melihat keindahan tubuh wanita. Dan di pojok kanan atas, terlihat layar lebih kecil dengan menampilkan seorang wanita tanpa busana sedang melakukan aksi pornografi, namun wajahnya tidak diperlihatkan. 

Video yang sudah beredar di facebok dan group whatsapp itu menggambarkan JS sedang video call dengan seorang perempuan. JS terlihat menikmati aksi pornografi dari lawan bicaranya. 
Saat dimintai konfirmasi, JS menegaskan, bahwa dirinya tidak melakukan perzinahan dan atau persetubuhan. 

Namun ia tidak membantah bahwa dirinya melakukan video call dengan seorang perempuan. Namun, tidak mengenal lawan bicaranya. Dan JS juga tidak tahu siapa yang memvideokan percakapannya itu dan menyebarkannya. 
"Waktu awal pertama video call wajahnya kelihatan. Sebentar saja," ucap JS. 

Setelah kejadian video call itu, tidak lama kemudian dia menelpon meminta sejumlah uang sembari mengancam akan menyebarkan videonya jika tidak diberi. 
"Setelah itu dia memeras saya, meminta uang, lalu mengancam akan menyebarkan video itu. Saya tantang, saya bilang silahkan, karena saya tidak merasa selingkuh," cerita JS. 

Lanjutnya, setelah ia diperas dan tidak memberi uang tiba-tiba video itu beredar. Awalnya ke salah satu teman hingga ke keluarga, kemudian ada yang meng-upload di facebok. Masih menurut JS, yang pertama menyebarkan bernama Dewi. "Tapi sudah dihapus yang di facebok," ujarnya. 

Atas peristiwa tersebut JS melaporkan ke Polsek Arsel pada Kamis (16/1/2020) atas tindakan pencemaran nama baik. 

Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Arut Selatan (Arsel) AKP Rendra Aditya Dani, membenarkan perihal laporan tersebut. 
"Ada. Mengadu dan klarifikasi waktu itu bahwa yang bersangkutan merasa dicemarkan nama baiknya. 

Yang bersangkutan tidak merasa melakukannya, dan tiba-tiba ada orang yang mencoba melakukan pemerasan," ujar Kapolsek. (Tum)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url