Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, Bahwa Peran OJK Sangat Membantu Dalam Membangun Daerah


Palangka Raya, MKNews-Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Kepala OJK disaksikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalimantan Tengah H. Abdul Razak, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri, jajaran Forkopimda serta beberapa Bupati dan Wakil Bupati se -Kalimantan Tengah,
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara, 

Setelah Pelantikan dan Serah Terima Jabatan, maka seluruh wewenang serta tanggung jawab pekerjaan beralih dari Kepala OJK Kalteng yang sebelumnya diemban oleh Iwan Tri Handoyo kepada Pejabat baru. Namun karena alasan kesehatan Iwan Tri Handoyo berhalangan hadir sehingga dalam hal ini diwakili oleh Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim.

Tirta Segara dalam sambutannya, menyampaikan ditengah-tengah penurunan pertumbuhan ekonomi Global 2019, namun pada tingkat pertumbuhan ekonomi Nasional menunjukan Kalteng tercatat lebih tinggi yaitu 5,31 persen pada Triwulan Tahun 2019.

Di industri pasar modal, tercatat pertumbuhan dalam aktifitas penghimpunan dana yang juga tinggi melalui penawaran umum pasar modal yang mencapai Rp. 166 Triliun pada tahun 2019 ini dengan 60 emiten baru. Ini termasuk pertumbuhan emiten tertinggi di ASEAN dan nomor 7 di Dunia. Di antara para investor pasar modal ada 6000 pasar modal dari Prov. Kalteng.

Hasil dari Survey 2019, tingkat inklusi atau akses keuangan dari masyarakat di Indonesia mencapai 76,2 persen dimana telah memenuhi nilai sesuai di Perpres namun tingkat literasinya sangat rendah yaitu 38 persen, yang berarti dalam hal ini masyarakat yang mengakses jasa keuangan telah banyak namun tingkat pehamannya masih sangat rendah sehingga menyebabkan resiko bagi masyarakat mengenai apa yang dibeli dan apa yang diakses. Sedangkan untuk Prov. Kalteng sendiri angka literasinya adalah 37 persen dan angka inklusi nya hampir 75 persen yang dimana ini hampir sama dengan angka-angka Nasional.

Selain itu masih maraknya entitas jasa keuangan illegal dan penawaran investasi tanpa izin ini adalah salah satu tantangan di Indonesia terutama bagi OJK pusat maupun daerah. Selama tahun 2019 satgas waspada investasi telah menutup 444 entitas investasu namun tetap masih muncul dan masyarakat pun tetap masih percaya.

Kemudian ada 68 entitas pegadaian illegal yang telah di tutup oleh satgas bersama ojk tahun 2019. Khusus pinjaman online satgas bersama ojk telah menutup hampir 1005 pinajaman online pada tahun 2019 tapi masih muncul dan masyarakat masih menggunakan pinjaman online yang tidak terdaftar atau illegal.

“Kami menghimbau masyarakat untuk menanyakan kepada OJK bila ada keraguan bertransaksi, dapat menghubungi kontak OJK 157 atau melalui WA 081-157-157-157, silahkan jika ingin meminjam pinjaman online, walau mudah namun banyak konsekuensinya. Ini dipercayai bukan hanya menjadi tantangan OJK pusat namun juga OJK Daerah” imbuhnya.

Disisi lain Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran, mengatakan bahwa peran OJK selama ini sangat strategis dalam turut serta membangun Daerah, lebih khusus peran terhadap monitoring dan pengembangan bank maupun badan usaha milik negara.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url