Tim BGN Kalteng Kroscek Dapur Yayasan Seruyan Harapan Bangsa

Kuala Pembuang,MKNews - Tim dari Badan Gizi Nasional (BGN) Kalimantan Tengah melakukan kroscek lapangan ke dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seruyan. Salah satunya menyambangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur dan melakukan kroscek lanjutan di Kuala Pembuang, Kecamatan Seruyan Hilir, pada Rabu (3/5/2025).

Kedatangan dan kroscek tim BGN Kalteng itu didampingi oleh Pimpinan Yayasan Seruyan Harapan Bangsa, Muhammad Yusuf, selaku salah satu mitra BGN di Kabupaten Seruyan.

Kepala Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Kalimantan Tengah, Elis Agustino, mengatakan, untuk Kabupaten Seruyan saat ini masih dalam tahap persiapan. Karena memang ada beberapa pembenahan-pembenahan yang wajib dilakukan oleh mitra BGN.

"Namun pada intinya, misal untuk Kecamatan Seruyan Hilir Timur setelah saya lihat kesiapan dapurnya, sebenarnya sudah siap. Tinggal menunggu jadwal running MBG dimulai," kata Elis.

Dia mengungkapkan, terkait masalah dapur MBG ini, ada beberapa aspek perhatian yang harus bisa terpenuhi. Mengingat dapur MBG ini sifatnya bukan seperti dapur darurat yang mana beberapa aspek masih bisa ditolerir.

"Karena ini dapur MBG, bukan dapur darurat maka ada beberapa penilaian yang harus memenuhi, yakni mulai dari layout lokasi, sinitasi, serta lingkungan. Dimana dalam radius sekitar 5 kilomoter, dari dapur MBG itu tidak terdapat kandang ternak. Selain itu, aksesnya pun tidak boleh ada jalur pembuangan sampah," ucapnya.

Menurut dia, kondisi dapur MBG tempatnya harus benar-benar steril dan bersih dan pastinya harus memperhatikan lingkungan.

"Bukan hanya masalah dapur, masalah penyediaan dan penyiapan bahan baku juga menjadi perhatian serius. Dimana bahan baku yang disediakan harus benar-benar terjamin keamanan dan kualitasnya dengan sistem sortir ketat baik saat masih berada ditempat supliyer ataupun setibanya di SPPG sebelum ditaruh diruang penyimpanan," jelasnya.

Tak hanya itu, sambung Elis, masalah air yang dipergunakan oleh pihak dapur MBG juga menjadi perhatian. Dimana air yang disiapkan terlebih dahulu harus dilakukan uji laboratorium untuk memastikan tidak kandungan bakteri didalam air tersebut.

"Penggunaan air ini juga sangat ketat di dapur MBG. Apakah boleh digunakan saat memasak atau hanya untuk cuci piring saja," ujarnya.

Hal lain yang juga menjadi perhatian, tambah dia, adalah masalah armada atau kendaraan pengantaran item makanan MBG. 

"Mobil yang digunakan untuk pengantaran makanan ke sekolah-sekolah juga harus menggunakan bak tertutup rapat dengan kebersihan yang terjaga didalam bak tersebut. Jadi baik dapur, bahan baku, peralatan, karyawan, hingga armada yang digunakan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan," jelasnya.

Hingga sejauh ini, Elis mengungkapkan, terhitung hingga Juli 2025, khusus untuk Kalimantan Tengah belum ada terdapat satupun kasus zero incident seperti keracunan yang dialami para siswa saat menyantap menu makanan MBG. ( Ms)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url