Gubernur Menargetkan Pada Tahun 2027 Kalimantan Tengah Harus Miliki Pelabuhan Ekspor Sendiri

Palangka Raya,MKNews-Rombongan BIMP-EAGA yang dipimpin langsung oleh Pengiran Yura Kesteria selaku Executive Chairman BIMP EAGA Business Council bersama isteri Ny. Rosmah Hamdan, Safie Omar, Bagazal Bujang, H. Mohammad Saleh, Hj. Supriani, H. Abdul Aziz (Malaysia), Hanis Adewan (Malaysia). berkunjung Ke Kalimantan Tengah.

Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat di wilayah negara anggota BIMP-EAGA yang kurang berkembang atau terpencil, dimana Kalimantan Tengah merupakan salah satu wilayah Indonesia yang menjadi anggota dari BIMP-EAGA.

Acara pertemuan dengan BIMP-EAGA bertempat di Istana Isen Mulang, Selasa (2/4/2019) yang dihadiri oleh Gubernur Kalteng beserta isteri, Ibu Yulistra Ivo Sugianto Sabran, Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri, Staf Ahli Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Bidang Ketahanan Nasional selaku tim BIMP-EAGA Marsekal Muda Ahmad Sadjili serta Bupati se-Kalteng.

Tampak juga hadir Tim Percepatan Pembangunan Kalteng, Kepala OPD dan Instansi Vertikal Prov. Kalteng, Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Kalteng,
Komisaris Utama PT. Usaha Bumi Persada Kalteng Inspektur Jendral Yohanes Agus Mulyono.

Dalam pertemuan  tersebut Rombongan BIMP-EAGA juga disuguhi berbagai pertunjukkan, mulai dari beraneka ragam tarian khas suku Dayak serta penampilan dari paduan suara mahasiswa Universitas Palangka Raya

H.Sugianto Sabran dalam sambutanya menyampaikan BIMP-EAGA adalah sebuah inisiatif kerja sama antara 4 negara anggota ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Phillipina. Kerjasama sub regional ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat di wilayah negara anggota BIMP-EAGA yang kurang berkembang atau terpencil, dimana Kalimantan Tengah merupakan salah satu wilayah Indonesia yang menjadi salah satu anggotanya.

Kalimantan Tengah yang sangat luas harus di kelola dengan baik dan butuh investor untuk masuk ke Kalimantan Tengah dan Gubernur menargetkan pada tahun 2027 Kalimantan Tengah harus miliki pelabuhan ekspor sendiri sehingga sumber daya Kalimantan Tengah melalui daerah sendiri.

Ketua Panitia Dr.Ir.Aswin Usup dalam laporannya mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan di Brunei Darusalam pada 1 Februari 2019 lalu yang menghasilkan MoU bisnis to bisnis dari BIMP EAGA di Kalimantan Tengah untuk membangun Mega Project pengembangan padi 50.000 hektar, peternakan dan pertanian modern, selain itu juga pengembangan Wisata Pulau Telo di Kabupaten Kapuas serta adanya konservasi kancil di Kalimantan Tengah.

Pemprov Kalteng memiliki peran sebagai fasilitator dan regulator, yang telah melakukan berbagai hal untuk mendorong tumbuh kembangnya investasi, baik dari segi kemudahan regulasi dan birokrasi perijinan yang dipersingkat, maupun pembangunan infrastruktur, sehingga saat ini konektivitas antar Kabupaten/Kota di Kalteng telah tersambung dan dapat ditempuh melalui jalan darat.(Red*)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url