Kisah Penjual Air Dan Es Lilin Menjadi Gubernur
Turut hadir Anggota DPR RI Dapil Kalteng H. Agustiar Sabran , Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Prov. Kalteng Mofit Saptono , Rektor IAIN Kota Palangka Raya Dr. H. Khairil Anwar, M.Ag , Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Berkah Dr. Ibnu Elmi AS Pelu, SH, MH .
Sebelum memberikan motivasi, Gubernur Sugianto Sabran mengundang semua yang hadir untuk bersama-sama meminta untuk korban kecelakaan lalu lintas udara di Aliran Sungai Sebangau.
Gubernur bercerita tentang kehidupannya penuh dengan tantangan dan perjuangan. Kondisi perekenomian keluarga yang tidak mampu membuat Sugianto kecil harus bekerja sejak dini, demi membantu orangtuanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolahnya.
“Saya punya 8 orang saudara, 4 lelaki dan 4 perempuan. Hanya saja, kecil saja sudah berjualan kue, seperti kue untuk-dan gegatas. Pukul 1 malam harus membuat kue untuk dijual besok paginya, kemudian saya Salat Subuh dan ke Sekolah, menerima berjualan es lilin setelah pulang sekolah, “kata Sugianto .
Berjuang Keluar Dari Kemiskinan, Gubernur Sugianto Sabran memberi motivasi kepada para siswa dan mahasiswa se-Kota Palangkaraya.
Perjuangan keras untuk keluar dari kemiskinan yang dijalaninya sejak kecil membentuk karakter sebagai yang pantang keluar dan pekerja keras, serta tidak pernah lupa untuk beribadah dan berdoa.
“Keluar dari kemiskinan itu kuncinya hanya satu, yaitu kerja keras namun tentu saja diiringi dengan doa,” tegasnya.
“Motivasi diri adalah dorongan yang kuat dari diri sendiri untuk menuju sukses. Dibalik kesuksesan ada kemauan yang kuat entah ke depan mau maju ke universitas atau berwirausaha,” tambahnya.
