Harga Gas Elpiji Di Barito Utara Meroket, Siapa Yang Paling Diuntungkan Atas Kenaikan Ini?

Barito Utara, MKNews-Kondisi yang dihadapi masyarakat Kabupaten Barito Utara terhadap kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram (Kg) akhir-akhir ini yang kian meroket dan belum lagi kenaikan harga barang-barang lainnya. Pertanyaan, mengapa di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang baru merangkak bangkit setelah hampir 3 tahun diterpa badai pandemi Covid-19, harga gas atau elpiji, yang notabene kebutuhan pokok masyarakat justru naik? Siapa yang paling diuntungkan atas kenaikan ini?

Kemudian berdasarkan keputusan Bupati Barito Utara dengan nomor surat 188.45/3962021 tertanggal 5 November 2021, HET sudah jelas. Untuk HET Kecamatan Teweh Tengah dan Teweh Baru elpiji di jual Rp 24.000. sedangkan termahal untuk Kecamatan Lahei Barat dan Gunung Purei Rp 30.000 per tabung.

Terkait keputusan tersebut, Wakil Ketua I DPRD Barito Utara Permana Setiawan mengatakan coba terapkan keputusan yang sudah di keluarkan oleh Pak Bupati 2 tahun yang lalu ini, kalau ada yang lebih menjual di atas Harga HET tersebut agar cepat di tindak.

"Saat ini yang dibutuhkan seharusnya adalah tindakan tegas dari TIM Terpadu agar menertibkan semua Agen, Pangkalan dan semua pengencer agar kembali diminta menjual elpiji bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET). Apabila terbukti ada yang melebihi dari pada harga yang ditentukan agar segera di tertibkan atau kalau perlu diberikan sanksi denda berlipat seperti di daerah Banjarmasin sampai diangka 350 juta atau izin usahanya dicabut bahkan sampai ancaman kurungan, karena sudah menjual gas elpiji bersubsidi melebihi dari harga HET," kata Permana Setiawan.

Karena ini tindakan Pidana sudah melanggar Surat Keputusan Bupati Terkait Harga HET untuk elpiji bersubsidi. Setelah semua berjalan sesuai dengan harapan, baru selanjutnya dilakukan pengawasan ketat di setiap agen dan pangkalan bahkan kalau perlu sampai ke eceran agar bisa kembali berjalan normal," pungkasnya. (Led)